Kamis, 25 April 2013

Seluk Beluk Web Science

Web science (sains web/ilmu web) merupakan salah satu ilmu yang ikut berkembang seiring dengan perkembangan teknologi informasi saat ini, khususnya dalam dunia internet. Perkembangan jumlah pengguna internet yang pesat, khususnya Indonesia, dan juga banyaknya pengakses melalui komputer, laptop, smartphone, hingga tablet juga ikut memberi andil dalam perkembangan web science saat ini.
Kemudian, tercetuslah satu pertanyaan: Apakah sebenarnya web science itu? Istilah ‘web science’ dapat dibagi menjadi dari dua istilah yang berbeda, yaitu ‘web’ dan ‘science’. Web, atau yang lebih dikenal dengan istilah website (halaman web/laman), merupakan suatu halaman yang berisikan informasi-informasi tertentu sesuai dengan segmentasinya. Suatu web dapat terdiri dari berbagai jenis data, seperti gambar, video, animasi, teks, suara, ataupun gabungan dari segala aspek di atas.
Syarat utama suatu web agar dapat berjalan dengan baik adalah adanya jaringan internet sebagai penghubung antara web dengan penggunanya. Sedangkan, science (sains) dapat dipandang sebagai disiplin ilmu yang bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas. Dengan kata lain, science merupakan istilah lain dari ilmu terapan. Sebagai suatu ilmu, science juga harus bisa memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi masyarakat. Dengan banyaknya manfaat yang dihasilkan, maka science juga diharapkan akan memberikan dampak positif yang besar pula dalam masyarakat.
Dari kedua pengertian di atas, maka dapat ditarik suatu kesimpulan mengenai pengertian ‘web science’, yaitu suatu disiplin ilmu tentang penyajian informasi-informasi dalam suatu halaman pada pengguna yang terhubung dengan jaringan internet dan diharapkan dapat memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dalam hal ini, ‘masyarakat luas’ merupakan para pengguna internet yang diperkirakan akan terus bertambah setiap harinya.  

SEJARAH
Sebelum berkembang hingga saat ini, web science telah melalui perjalanan yang sangat panjang dalam sejarah kehidupan manusia hingga mencapai posisi seperti sekarang. Ilmu ini telah melalui perjalanan panjang bersamaan dengan perkembangan teknologi informasi di masyarakat, khususnya pada perkembangan internet. Dari kenyataan di atas, maka penulis menjabarkan sejarah web science ini dalam 3 periode, yaitu periode sebelum internet, periode awal internet, dan periode web.
- Periode sebelum internet (sebelum 1969)
Pada periode ini, pemanfaatan teknologi informasi masih berlangsung sederhana dan masyarakat masih belum mengenal adanya internet. Komputer pada masa ini masih dianggap sebagai teknologi baru dan pemanfaatannya belum semaksimal seperti sekarang. Namun, terlihat cikal bakal yang kelak akan menjadi inspirasi dalam kelahiran internet. Berikut ini adalah kronologinya: 
 o 1958
Pada bulan Januari, perusahaan Bell System mengumumkan layanan Data-Phone yang memungkinkan adanya perpindahan data melalui jaringan telepon. Salah satu konsep yang kelak akan banyak digunakan dalam teknologi internet saat ini.
o 1958
Pada tanggal 7 Februari, Badan Proyek Riset Tingkat Lanjut (ARPA/Advanced Research Projects Agency) didirikan sebagai tanggapan atas peluncuran Sputnik oleh Departemen Pertahanan AS. Tujuannya adalah untuk melakukan proyek tingkat lanjut dalam riset dan pengembangan.
o 1962
August Joseph Licklider dan Wesley Clark menerbitkan makalah berjudul “On-Line Man-Computer Communication” yang berisikan konsep ‘Galactic Network’ dimana setiap orang dapat mengakses data dari sembarang situs yang dihubungkan dalam suatu jaringan besar.
o 1965
Ted Nelson mencetuskan istilah ‘hypertext’ (hiperteks) yang kelak akan diimplementasikan dalam teknologi internet.
o 1967
Pada bulan Juni, Lawrence Roberts menerbitkan makalah mengenai rancangan ARPANET yang pertama dengan judul “Multiple Computer Networks and Interconnection Communication” dalam konferensi ACM.

-Periode awal internet (1969 – 1990)
Pada periode ini, teknologi internet mulai diperkenalkan pertama kali. Ketika itu, internet masih dalam tahap pengembangan dasar dan digunakan dalam tujuan militer. Kemudian, fungsinya berkembang sebagai pendukung dalam dunia pendidikan dan riset teknologi. Selain itu, perkembangan teknologi informasi secara keseluruhan ikut berkembang pesat seiring telah ditemukannya internet. Berikut ini adalah kronologinya:
o 1969
Para kontraktor Departemen Pertahanan AS memasang ARPANET, yaitu sebuah jaringan yang menghubungkan empat komputer dari California dan Utah. ARPANET merupakan bagian awal dari apa yang akan disebut sebagai internet.
o 1969
Pada tanggal 7 April, Steve Crocker menciptakan dokumen Request for Comment pertama yang berjudul ‘Host Software’ (RFC1).
o 1970
Pada bulan Desember, host-host ARPANET mulai menggunakan Network Control Protocol (NCP) yang dibuat oleh Network Working Group (NWG).
o 1971
Pada tanggal 23 Juni, RFC 172 diluncurkan sekaligus meresmikan peluncuran suatu protokol pengiriman data, yaitu File Transfer Protocol (FTP).
o 1972
Pada bulan Maret, Roy Tomlinson membuat perangkat lunak yang memungkinkan pertukaran e-mail antar komputer. Penggunaan e-mail kelak akan banyak digunakan di masyarakat dan tanda ‘@’ akan dikenal sebagai lambang yang berarti ‘at’ atau ‘pada’.
o 1974
Pada bulan Mei, Vinton Cerf dan Bob Kahn menerbitkan tulisan berjudul “A Protocol of Packet Network Internetworking” yang menghasilkan Transmission Control Protocol (TCP). Pada saat itu, istilah internet pertama kali digunakan.
o 1978
Vinton Cerf, Steve Crocker, dan Danny Cohen membuat rencana untuk memisahkan fungsi-fungsi routing TCP dalam suatu protokol terpisah yang dinamakan Internet Protocol (IP). Fungsi penanganan kesalahan tetap dipegang oleh TCP.
o 1979
USENET, suatu jaringan newsgroup, diciptakan oleh Steve Bellovin, Tom Truscott, dan Jim Ellis.
o 1983
Dewan Kegiatan Internet (IAB/Internet Activities Board) menetapkan bahwa setiap komputer yang terhubung ARPANET harus menggunakan TCP/IP yang menggantikan NCP.
o 1983
Universitas Wisconsin menciptakan Sistem Nama Ranah/Domain (DNS/Domain Name System). DNS memungkinkan paket-paket diarahkan ke suatu nama domain, yang diterjemahkan database server menjadi nomor IP. Dengan demikian, tidak diperlukan pengingatan angka-angka dalam pengaksesan server.
o 1988
Seorang pria asal Finlandia, Jarko Oikarinen, menemukan Internet Relay Chat (IRC), fasilitas untuk melakukan komunikasi antar pengguna dengan media teks, audio, maupun video.
o 1990
Departemen Pertahanan AS menghentikan ARPANET dan digantikan oleh NSFNET. Sambungan 50 kbps dari ARPANET sudah tidak digunakan lagi.

-Periode web (1990 – sekarang)
Pada periode ini, era internet yang dikawal oleh ARPANET telah berakhir dengan ditutupnya jaringan oleh Departemen Pertahanan AS pada tahun 1990. Namun, perkembangan teknologi internet tidak berhenti sampai di situ. Pada tahun ini juga, tercipta suatu teknologi yang kelak akan mengubah dunia internet secara kesuluruhan dan melahirkan era baru dalam dunia teknologi informasi. Pada tahun-tahun selanjutnya, perkembangan web science semakin pesat hingga menjadi seperti sekarang. Berikut ini adalah kronologinya:
o 1990
Tim-Berners Lee dan CERN di Jenewa menggunakan suatu sistem hiperteks untuk menyediakan akses informasi yang efisien, yaitu World Wide Web (WWW) dan memberikan dampak besar terhadap perkembangan internet saat itu.
o 1992
Masyarakat Internet/Internet Society disahkan. Pada tahun yang sama WWW secara resmi dipublikasikan oleh CERN.
o 1994
Yahoo!, salah satu situs yang memberikan banyak layanan, dari berita, mesin pencari, hingga e-mail, resmi didirikan oleh Jerry Yang.
o 1994
Pada bulan Mei, Lycos, mesin pencari tertua di dunia, dibuat di Carnegie Mellon University.
o 1997
Tahun kelahiran situs jejaring sosial pertama, yaitu Sixdegree.com walaupun pada tahun 1995 terdapat situs jejaring sosial, Classmate.com. Namun, situs Sixdegree.com dianggap lebih bersifat ‘jejaring sosial’ dari Classmate.com.
o 1998
Google, salah satu situs mesin pencari terbesar di dunia, diciptakan oleh dua mahasiswa Universitas Stanford, yaitu Sergey Brin dan Larry Page. Kini, selain pencarian, Google juga memberikan layanan lain, seperti Gmail, Google+, Google Maps, Google Earth, Google Chrome, dan layanan lainnya.
o 1999
Blogger, suatu situs yang membebaskan penggunanya untuk mengedit isi dan tampilan blognya, didirikan. Blogger ini menjadi salah satu tonggak dalam berkembangnya media sosial.
o 2002
Friendster, salah satu pencetus situs jejaring sosial pada era 2000-an awal, dilahirkan. Situs ini juga menandai tanda dimulainya fenomena media sosial saat ini.
o 2004
Facebook, situs jejaring sosial terbesar di dunia saat ini, diciptakan oleh Mark Zuckerberg bersama dengan Eduardo Saverin dan sahabat-sahabatnya di Universitas Harvard.
o 2005
YouTube, situs berbagi video yang paling banyak diminati di dunia maya, resmi didrikan. Situs ini kini telah diakuisisi dan menjadi bagian dari Google.
o 2006 Twitter, situs micro blogging tersukses di dunia dengan banyaknya pengguna, didirikan oleh Jack Dorsey.
o Saat ini Perkembangan web science saat ini terus terjadi secara pesat dan diperkirakan akan semakin banyak di masa yang akan datang. Para developer web terus berlomba-lomba untuk menjadi yang terdepan dalam bidang ini, termasuk Indonesia. Developer dari negara ini ikut memberikan sumbangsihnya yang cukup besar bagi Indonesia maupun dunia. Web-web yang merupakan karya anak bangsa antara lain Kaskus, Detikcom, Vivanews, Tokobagus.com, KapanLagiCom, Kompasiana, Kompas.com, plasa.com, MyTrans, dan masih banyak lagi.


WEB 1.0, 2.0, DAN 3.0
Seiring dengan perkembangan web science saat ini, suatu web dapat diklasifikasikan menjadi 3 golongan, yaitu Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0. Angka-angka yang terdapat di belakang kata ‘Web’ tidak menandakan suatu versi tertentu ataupun urutan waktu perilisan. Angka-angka tersebut lebih menekankan pada tipe web berdasarkan perkembangannya. Setiap golongan memiliki karakteristik tersendiri.
- Web 1.0
Web jenis ini muncul pada era awal keberadaan World Wide Web (WWW) pada tahun 1990. Karakteristik yang menonjol pada Web 1.0 adalah informasi yang diberikan hanya berupa satu arah. Artinya, pembuat web hanya dapat memberikan informasi saja kepada pengguna internet dan tidak dapat melakukan timbal balik dari pengguna. Dengan kata lain, Web 1.0 dapat disebut sebagai ‘web statis’. Tipe web ini biasanya dapat dibuat oleh para pemula sekalipun. Situs-situs personal dan beberapa situs-situs perusahaan UKM (Usaha Kecil dan Menengah) dapat dijadikan contoh dalam web jenis ini, dengan pengecualian pada situs blogging, seperti Blogspot, Multiply, WordPress, dan sebagainya.

- Web 2.0
Web jenis ini mulai muncul sebagai penyempurnaan atas kelemahan yang didapatkan oleh Web 1.0. Ciri khas yang terlihat pada Web 2.0 adalah informasi yang diberikan berupa dua arah antar pengguna. Artinya, pembuat web memberikan informasi ataupun tampilan kepada pengguna internet dan mereka berhak memberikan masukan/input kepada web tersebut. Timbal balik yang terjadi adalah antar sesama pengguna internet, bukan antara pengguna dengan web. Maka dari itu, Web 2.0 dapat disebut sebagai ‘web dinamis’. Tipe web ini dapat dibuat oleh programmer yang sudah cukup ahli, namun sulit untuk dibuat oleh para pemula. Contoh situs yang merupakan jenis Web 2.0 adalah situs jejaring sosial (Facebook, Google+), situs blog (Blogspot, WordPress), situs berbagi foto (Instagram, Path), forum (Kaskus, Kompasiana), dan sejenisnya.

- Web 3.0
Web jenis ini disebut sebagai pembaruan atas jenis-jenis web sebelumnya dan dianggap sebagai salah satu bentuk web di masa depan. Web ini menggunakan kecerdasan buatan/Artificial Intelligence (AI) sebagai konsep utamanya. Karakteristik yang tampak dalam Web 3.0 adalah informasi yang diberikan berupa dua arah antara pengguna dengan mesin (web). Maksudnya, pembuat web memberikan informasi kepada pengguna internet dan mereka berhak memberikan masukan untuk berinteraksi ke dalam web tersebut. Kemudian, web tersebut akan memberikan jawaban berdasarkan inputan yang diberikan. Timbal balik yang terjadi adalah antara pengguna dengan web, bukan sekadar antar sesama pengguna internet. Oleh karena itu, Web 3.0 dapat disebut sebagai ‘web interaktif’. Sampai saat ini, web jenis ini hanya dapat dibuat oleh para ahli di bidangnya walaupun ada kemungkinan di masa depan untuk dapat dikembangkan oleh para pemula. Mesin pencari, seperti Yahoo!, Google, Bing, dan lain-lain, dapat dijadikan salah satu contoh dalam jenis Web 3.0.

Pada jenis-jenis web di atas, terdapat kelebihan dan kelemahan yang dapat digunakan sebagai pertimbangan dalam pembuatan web. Berikut ini adalah penjabarannya:
- Web 1.0
o Kelebihan
(+) Sederhana, mudah dibuat oleh para pemula sekalipun
(+) Informasi yang ditampilkan bersifat simpel dan langsung pada inti (to the point), sehingga mudah dipahami pengguna internet
o Kelemahan
(-) Teknologi ini sudah usang, tidak dipakai lagi oleh perusahaan multinasional
(-) Bersifat statis/kaku, sehingga pengguna internet tidak bisa ikut serta dalam membantu perkembangan web  
- Web 2.0
o Kelebihan
(+) Bersifat dinamis, sehingga pengguna internet bisa memberikan peran dalam perkembangan internet
(+) Paling banyak digunakan saat ini, sehingga pengembangannya sangat berguna
o Kelemahan
(-) Ketidakmampuan berinteraksi dengan mesin (web), hanya sesama pengguna internet saja yang dapat berinteraksi
(-) Adanya celah keamanan, banyak situs berbasis Web 2.0 yang rawan disusupi virus ataupun malware.

- Web 3.0
o Kelebihan
(+) Sistem paling canggih, memiliki potensi yang besar di masa depan
(+) Bersifat interaktif, sehingga antara pengguna internet dan web dapat saling memberikan masukan
o Kelemahan
(-) Kurang peminat, masih sedikit programmer yang menekuni web jenis ini
(-) Tingkat kesulitan tinggi, sehingga sangat sulit dibuat oleh programmer pemula saat ini


KESIMPULAN
Web science merupakan kajian ilmu mengenai web yang berkembang pesat saat ini seiring dengan perkembangan teknologi internet di dunia. Ilmu ini mulai dikembangkan pertama kali pada saat pengenalan World Wide Web (WWW) oleh Tim Berners-Lee pada tahun 1990. Dalam perkembangannya, web dapat dibagi menjadi 3 golongan, yaitu Web 1.0, Web 2.0, dan Web 3.0. Web 1.0 dapat disebut sebagai ‘web statis’, Web 2.0 dapat disebut sebagai ‘web dinamis’, dan Web 3.0 dapat disebut sebagai ‘web interaktif’. Demikian penjelasan sekilas mengenai web science. Diharapkan dengan adanya pengembangan pada ilmu ini, maka dunia teknologi informasi di Indonesia, khususnya di bidang internet, akan semakin pesat dan mampu menyaingi perkembangan teknologi di luar negeri. Karena potensinya yang sungguh besar, pengkajian web science akan sangat berguna untuk memajukan kehidupan masyarakat Indonesia dalam berbagai bidang, khususnya bidang teknologi.

1 komentar: