Dalam perkembangan di dunia
teknologi saat ini, terdapat berbagai macam game yang beredar di pasaran.
Selain itu, genre pada game menjadi semakin variatif belakangan ini, sepeti action (aksi pertarungan), adventure (petualangan), puzzle (teka-teki), FPS (First Person Shooter), RPG (Role Playing Games), dan sebagainya.
Game saat ini juga bisa dimainkan di mana saja dan di platform apapun, seperti smartphone,
PC, dan konsol game.
Namun, seiring dengan banyaknya game
yang bermunculan, terdapat pula suatu kekhawatiran, khususnya bagi orang tua,
akan dampak yang muncul akibat memainkan suatu jenis game tertentu. Hal ini
disebabkan oleh adanya game yang mengandung banyak unsur kekerasan dan konten
seksual, tetapi masih saja beredar di pasaran secara bebas. Para orang tua
mencemaskan apabila adegan yang muncul pada game tersebut akan dipraktikkan
pada teman sebayanya sehingga menimbulkan bahaya yang tidak diinginkan.
Atas dasar kekhawatiran inilah,
suatu organisasi didirikan di Amerika Serikat dengan nama ESRB (Entertainment Software Rating Board).
Selain itu, organisasi ini juga meluncurkan suatu sistem rating yang digunakan
untuk mengklasifikasikan perangkat lunak hiburan secara umum berdasarkan
kategori umur tertentu. Dalam hal ini, game juga termasuk salah satu yang
diklasifikasikan dalam sistem rating ini.
Lebih lanjut, ESRB merupakan suatu
organisasi regulator mandiri yang menilai video
games, panduan periklanan, prinsip privasi online pada video games,
dan software hiburan lainnya. Regulasi
yang diterapkan pada ESRB mencakup wilayah Amerika Serikat dan Kanada. ESRB
didirikan tahun 1994 oleh Entertainment Software Association (dahulu bernama
Interactive Digital Software Association) karena adanya konten kekerasan pada video games, seperti Night Trap, Mortal Kombat, dan game lainnya yang memiliki unsur seksual.
Gambar 1. Logo ESRB
Dalam tugasnya untuk menjawab
kekhawatiran para orang tua, ESRB membagi setiap game dalam suatu rating
berdasarkan kesesuaian konten dengan usia pemainnya. ESRB rating berisikan
informasi objektif tentang isi video
games dan aplikasi sehingga orang tua dapat menentukan pilihan yang tepat
untuk anaknya. ESRB rating dapat dibagi menjadi 3 komponen utama, yaitu:
- Rating Categories (Kategori Rating)
Komponen ini menampilkan kategori suatu game
berdasarkan umur pemainnya. Tujuannya adalah untuk menyarankan usia yang cocok
dan pantas untuk memainkan game yang diberikan rating tersebut.
- Content Descriptors (Gambaran Isi)
Komponen ini menampilkan isi dari game yang menyebabkannya
masuk ke dalam suatu rating tertentu. Selain itu, content descriptors juga menampilkan hal-hal yang perlu
diperhatikan sebagai dasar pertimbangan untuk membeli atau men-download suatu game.
- Interactive Elements (Unsur Interaktif)
Komponen ini menampilkan informasi tentang aspek
interaktif yang dimiliki oleh suatu produk game. Yang termasuk dalam interactive elements adalah kemampuan
pengguna untuk berinteraksi satu sama lain, sharing
lokasi pengguna dengan pengguna lain, atau fakta bahwa informasi pribadi bisa
dibagikan melalui pihak ketiga.
Berdasarkan umur pemain, ESRB
membagi rating categories menjadi 6
kategori utama dan 1 kategori tambahan. Enam kategori di antaranya sudah ada
sejak berdirinya ESRB, yaitu pada tahun 1994. Sedangkan, satu kategori lainnya
baru muncul pada tahun 2004. Berikut ini adalah kategori-kategori yang
digunakan dalam ESRB rating:
1. Early Childhood (EC)
Gambar 2. Rating
Categories EC
-
Aktif sejak:
1994
-
Deskripsi:
Game pada rating ini mengandung konten yang telah dipercaya
oleh pihak ESRB cocok untuk dimainkan oleh anak kecil berusia 3 tahun ke atas.
Game yang termasuk dalam kategori ini biasanya merupakan suatu game edukasi
dengan sasaran anak prasekolah dan tidak menampilkan konten yang tidak pantas,
seperti pornografi dan kekerasan.
2.
Everyone (E)
Gambar 3. Rating
Categories E
-
Aktif sejak:
1994 (dahulu bernama “Kids to Adults”)
-
Deskripsi:
Game pada rating ini mengandung konten yang telah
dipercaya oleh pihak ESRB cocok untuk dimainkan oleh siapapun yang berusia 6
tahun ke atas. Game yang termasuk dalam kategori ini bisa saja memiliki unsur
kekerasan kartun (cartoon violence)
ringan yang tidak sering digunakan dan/atau bahasa ringan. Sebelum penggunaan
nama “Everyone” pada tahun 1998, rating ini menggunakan nama “Kids to Adults”.
3.
Everyone 10+ (E10+)
Gambar 4. Rating
Categories E10+
-
Aktif sejak:
akhir 2004
-
Deskripsi:
Game pada rating ini mengandung konten yang telah
dipercaya oleh pihak ESRB cocok untuk dimainkan oleh siapapun yang berusia 10
tahun ke atas. Game yang termasuk dalam kategori ini bisa saja memiliki
penggunaan kekerasan ringan, bahasa, atau tema yang mempengaruhi secara ringan.
Konten-konten ini berada pada level yang lebih tinggi dari rating E, namun
tidak seekstrim game dengan rating T.
4.
Teen (T)
Gambar 5. Rating
Categories T
-
Aktif sejak:
1994
-
Deskripsi:
Game pada rating ini mengandung konten yang telah
dipercaya oleh pihak ESRB cocok untuk dimainkan oleh siapapun yang berusia 13
tahun ke atas. Game yang termasuk dalam kategori ini bisa saja memiliki penggunaan
kekerasan yang memunculkan sedikit darah, tema yang bersifat sugestif, humor
kasar, simulasi perjudian dan/atau penggunaan yang tidak sering untuk bahasa
yang kasar.
5.
Mature (M)
Gambar 6. Rating
Categories M
-
Aktif sejak:
1994
-
Deskripsi:
Game pada rating ini mengandung konten yang telah
dipercaya oleh pihak ESRB cocok untuk dimainkan oleh siapapun yang berusia 17
tahun ke atas. Game yang termasuk dalam kategori ini bisa saja memiliki
penggunaan kekerasan yang lebih sering dan/atau realistis daripada game dengan
rating T (termasuk adanya darah dan pemotongan organ tubuh), tema seksual yang
lebih kuat, dan penggunaan bahasa vulgar yang lebih sering.
6.
Adults Only (AO)
Gambar 7. Rating
Categories AO
-
Aktif sejak:
1994
-
Deskripsi:
Game pada rating ini mengandung konten yang telah
dipercaya oleh pihak ESRB hanya cocok untuk dimainkan oleh orang dewasa berusia
18 tahun ke atas. Game yang termasuk dalam kategori ini bisa saja memiliki konten
dan tema seksual yang kuat, gambaran ketelanjangan, bahasa kasar dan humor
dewasa, perjudian dengan mata uang asli, serta kekerasan yang lebih tinggi
levelnya dari game dengan rating M.
7.
Rating Pending (RP)
Gambar 8. Rating
Categories RP
-
Aktif sejak:
1994
-
Deskripsi:
Rating yang digunakan pada kategori ini merupakan kategori
yang bersifat sementara dan diberikan ketika pihak ESRB melakukan penilaian
terhadap game tersebut. Simbol ini biasanya ditampilkan pada iklan, pemasaran,
dan material promosi lainnya pada suatu game yang akan digantikan oleh rating
yang bersifat permanen.
Selain itu, ESRB juga memberikan content descriptors pada suatu game yang
didasarkan pada rating categories
yang dimilkinya. Pada rating EC, biasanya tidak memiliki content descriptors yang menandakan bahwa game pada rating ini
benar-benar aman untuk dimainkan. Sedangkan, pada rating E ke atas, terdapat
minimal satu content descriptor
dengan jumlah yang bervariasi tiap gamenya. Berikut ini adalah daftar content descriptors yang disediakan oleh
ESRB:
- Alcohol Reference (Referensi Alkohol) – Penggunaan gambar minuman beralkohol.
- Animated Blood (Darah Animasi) – Penampilan darah yang tak berwarna dan/atau tidak realistis.
- Blood (Darah) – Penampilan darah yang berwarna dan/atau realistis.
- Blood and Gore (Darah dan Mutilasi) – Penampilan darah atau pemotongan bagian tubuh.
- Cartoon Violence (Kekerasan Kartun) – Aksi kekerasan yang dilakukan dalam karakter dan situasi kartun.
- Comic Mischief (Masalah Komik) – Penampilan atau dialog yang bersifat slapstick atau humor yang bersifat sugestif.
- Crude Humor (Humor Kasar) - Penampilan atau dialog yang bersifat vulgar, termasuk humor “kamar mandi”.
- Drug Reference (Referensi Narkoba) - Penggunaan gambar obat-obatan terlarang.
- Fantasy Violence (Kekerasan Fantasi) – Aksi kekerasan dalam dunia khayalan yang melibatkan karakter manusia dan bukan manusia.
- Intense Violence (Kekerasan Intens) – Penampilan grafis yang terlihat realistis terhadap perselisihan fisik serta menampilkan senjata, orang yang terluka, atau yang sudah tewas.
- Language (Bahasa) – Penggunaan bahasa vulgar yang mudah untuk dibimbing.
- Lyrics (Lirik) – Penggunaan bahasa vulgar, seksualitas, kekerasan, alkohol, atau narkoba pada musik yang dimainkan.
- Mature Humor (Humor Dewasa) – Penampilan atau dialog dengan humor “dewasa”, termasuk referensi seksual.
- Nudity (Ketelanjangan) – Gambar dan penampilan ketelanjangan secara terang-terangan.
- Partial Nudity (Ketelanjangan Sebagian) – Penampilan ketelanjangan secara tidak terang-terangan dan/atau ringan.
- Real Gambling (Perjudian Nyata) – Pemain dapat berjudi dengan bertaruh menggunakan uang tunai atau mata uang yang nyata.
- Sexual Content (Konten Seksual) – Penampilan yang tidak terang-terangan terhadap perilaku seksual, memungkinkan adanya ketelanjangan sebagian.
- Sexual Themes (Tema Seksual) – Penggunaan referensi pada seks atau seksualitas.
- Sexual Violence (Kekerasan Seksual) – Penampilan tindakan pemerkosaan atau aksi kekerasan seksual lainnya.
- Simulated Gambling (Perjudian Simulasi) – Pemain dapat berjudi dengan bertaruh tanpa uang tunai atau mata uang yang nyata.
- Strong Language (Bahasa Kuat) – Penggunaan bahasa vulgar yang terang-terangan dan/atau sering.
- Strong Lyrics (Lirik Kuat) – Penggunaan bahasa vulgar, seks, kekerasan, alkohol, atau narkoba secara terang-terangan dan/atau sering pada musik yang dimainkan.
- Strong Sexual Content (Konten Seksual Kuat) – Penampilan yang terang-terangan dan/atau sering terhadap perilaku seksual, memungkinkan adanya ketelanjangan.
- Suggestive Themes (Tema Sugestif) – Referensi atau materi yang bersifat provokatif, namun ditampilkan secara ringan.
- Tobacco Reference (Referensi Tembakau) – Penggunaan gambar produk tembakau, seperti rokok.
- Use of Alcohol (Penggunaan Alkohol) – Adanya adegan mengonsumsi minuman beralkohol.
- Use of Drugs (Penggunaan Narkoba) – Adanya adegan mengonsumsi atau menggunakan obat-obatan terlarang.
- Use of Tobacco (Penggunaan Tembakau) – Adanya adegan mengonsumsi produk tembakau.
- Violence (Kekerasan) – Adegan yang memiliki konflik dan berakibat pada penyerangan.
- Violent Reference (Referensi Kekerasan) – Penggunaan referensi pada aksi kekerasan.
Berdasarkan beberapa penjelasan mengenai rating categories dan content descriptors yang dimiliki oleh
suatu game berdasarkan rating ESRB, maka penulis akan memberikan masing-masing
satu contoh game berdasar rating
categories yang digunakan beserta dengan analisis pada tiap gamenya.
Analisis ini meliputi gambaran game secara keseluruhan, screenshot, dan alasan game tersebut dimasukkan ke dalam salah satu
rating. Ulasan game dimulai dari rating EC hingga AO. Berikut ini adalah hasil
analisis selengkapnya.
1.
Nickelodeon BINGO/Nick Jr. BINGO
Gambar 9.
Tampilan Awal Nickelodeon BINGO
-
Rating Categories:
EC (Early Childhood)
-
Content Descriptors: No
Descriptors
-
Platform:
Windows PC
-
Ulasan game:
Nickelodeon
BINGO (nama lain Nick Jr. BINGO) merupakan suatu game yang
dibuat berdasarkan pada permainan Bingo sebenarnya. Prinsip permainan yang
digunakan pada game PC ini sama seperti yang aslinya, namun dengan menggunakan
karakter dari kartun Nickelodeon. Terdapat 3 jenis permainan Bingo berbeda yang
bisa dimainkan, yaitu warna dan bentuk, warna dan teman, atau angka dan huruf.
Setiap kali Bingo dimainkan, maka pemain berkesempatan untuk mendapat tiket
yang dapat ditukarkan dengan hadiah virtual. Selain Bingo yang menjadi game
utama, terdapat mini-games yang bisa
dimainkan, seperti memecahkan gelembung dan bermain dengan kelereng. Permainan
dibagi menjadi 3 kesulitan yang berbeda, yaitu easy (mudah), medium
(sedang), dan hard (sulit).
Gambar 10.
Screenshot Memilih Game Nickelodeon BINGO
Gambar 11.
Screenshot Memilih Karakter Nickelodeon BINGO
-
Alasan game
masuk rating EC:
Jika dilihat berdasarkan ulasan di atas, terlihat
bahwa game Nickelodeon BINGO tidak
masalah bila dimainkan oleh anak kecil. Hal ini disebabkan oleh permainannya
yang mengadaptasi Bingo yang sebenarnya. Permainan aslinya sendiri sudah
dikenal secara luas sebagai permainan untuk segala usia. Selain itu, kedua mini-games yang disisipkan dalam Nickelodeon BINGO juga aman untuk
dimainkan tanpa adanya kekerasan dan unsur seksual. Apalagi, game ini memiliki
tujuan edukasi, yaitu untuk mengenalkan permainan Bingo kepada anak kecil zaman
sekarang.
2.
Mystery Case Files: Ravenhearst
Gambar 12.
Tampilan Awal Mystery Case Files: Ravenhearst
-
Rating Categories:
E (Everyone)
-
Content Descriptors: Alcohol and
Tobacco Reference
-
Platform:
Nintendo 3DS
-
Ulasan game:
Mystery Case
Files: Ravenhearst merupakan suatu
game teka-teki yang mempunyai misi untuk menemukan barang-barang tersembunyi pada
setiap kamar dan mencari petunjuk penting untuk memecahkan misteri utama pada
game. Permainan ini bersetting di Ravenhearst Manor dimana banyak kabar beredar
mengenai berdirinya bangunan tersebut selama beberapa dekade. Pemain akan
berperan sebagai Master Detective yang ditugaskan untuk membuka rahasia yang
tersimpan di dalam Ravenhearst. Untuk memudahkan dalam penyelidikan, pemain
dibantu oleh buku harian Emma Ravenhearst dimana isi ceritanya dapat dijadikan
petunjuk untuk melanjutkan pemecahan misteri berikutnya. Terdapat puluhan
teka-teki dan ribuan item berbeda yang bisa dipecahkan oleh pemain.
Gambar 13.
Screenshot Mencari Barang Mystery Case Files: Ravenhearst
Gambar 14.
Screenshot Memecahkan Puzzle Mystery Case Files: Ravenhearst
-
Alasan game
masuk rating E:
Game Mystery
Case Files: Ravenhearst termasuk dalam salah satu game yang bersifat addict, artinya membuat orang menjadi
ketagihan untuk memainkannya kembali. Hal ini disebabkan konsep mencari
petunjuk yang menimbulkan rasa penasaran bagi pemainnya. Walaupun demikian,
game ini hanya cocok untuk seseorang yang berusia minimal 6 tahun. Hal ini
disebabkan adanya gambar alkohol dan produk tembakau yang muncul pada beberapa
game. Untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan pada anak kecil yang
melihatnya, maka ESRB memberikan rating E pada game ini.
3.
World at Arms
Gambar 15.
Tampilan Awal World at Arms
-
Rating Categories:
E10+ (Everyone 10+)
-
Content Descriptors: Fantasy
Violence
-
Platform:
Windows 8 App
-
Ulasan game:
World at Arms adalah aplikasi game simulasi perang yang dapat
menguji kemampuan pemain untuk menyusun strategi melawan musuh. Pada game ini,
diceritakan bahwa Pasukan KRA mengancam kehidupan bumi dan pemain dalam
perannya sebagai pemimpin militer harus mampu mengatasi pasukan tersebut. Pemain
bisa membangun unit beserta fasilitasnya untuk mendapatkan bonus gratis. Game
ini dapat dimainkan secara multiplayer
serta memiliki fitur sosial yang bisa digunakan untuk mencari sekutu dan
merencanakan pertempuran. Selain itu, World
at Arms dapat terkoneksi dengan Facebook dimana para pemain bisa
meminjamkan unit satu sama lain. Terdapat berbagai medan yang bisa dimainkan,
seperti gurun, kota, bawah laut, dan sebagainya.
Gambar 16.
Screenshot Pembangunan Unit World at Arms
Gambar 17.
Screenshot Memilih Pasukan World at Arms
-
Alasan game
masuk rating E10+:
Permainan ini memang membutuhkan kemampuan merancang
strategi yang cukup baik dalam melawan musuh. Sehingga, anak kecil yang masih
dalam tahap perkembangan berpikir tentunya akan kesulitan dalam memainkan game
ini. Akan tetapi, alas an utama pemberian rating E10+ pada game ini adalah
karena adanya kekerasan fantasi yang dimunculkan dalam World at Arms. Kekerasan yang dimaksud terjadi pada saat perang
dilakukan, yaitu ketika tembak-tembakan antar tentara beserta pasukannya.
Namun, karena kekerasan ini hanya ditampilkan dalam bentuk fantasi/khayalan
saja, maka game ini bisa dimainkan oleh orang yang berusia 10 tahun ke atas.
4.
Warface
Gambar 18.
Tampilan Awal Warface
-
Rating Categories:
T (Teen)
-
Content Descriptors: Violence,
Blood, Language
-
Platform:
Xbox 360
-
Ulasan game:
Warface merupakan salah satu game berbasis FPS (First Person Shooter) yang dapat
dimainkan secara online. Game ini
menceritakan tentang kelompok kapitalis yang menciptakan Blackwood, suatu
kumpulan tentara yang dibuat untuk melindungi kepentingan orang kaya. Tujuan
pendiriannya adalah untuk menguasai sumber daya alam yang ada di dunia. Pemain
akan bergabung dalam kelompok yang bernama “Warface” dan ditugaskan untuk mengatasi
ancaman berbahaya dari Blackwood. Game ini dapat dimainkan lebih dari 5 orang
dengan menggunakan mode Co-op. Dalam
mode Versus, 8 pemain atau lebih dapat
bersaing satu sama lain untuk menjadi pemenang. Terdapat 4 jenis tentara yang
bisa dipilih, yaitu Rifleman, Sniper, Medic, dan Engineer.
Gambar 19.
Screenshot Mencari Target Warface
Gambar 20.
Screenshot Menembak Musuh Warface
-
Alasan game
masuk rating T:
Seperti game FPS pada umumnya, tembak-tembakan
sangat umum terjadi selama jalannya permainan Warface. Pemain dapat berkompetisi atau bekerja sama untuk melawan
musuh. Tiga hal yang menyebabkan game ini mendapatkan rating T adalah
kekerasan, darah, dan bahasa. Kekerasan terjadi pada saat tembak-tembakan
antara pihak Warface dengan pihak Blackwood. Hal ini tentu saja dapat
mengakibatkan adanya pertumpahan darah walaupun jumlahnya masih cukup wajar
dalam ukuran game dan tidak seekstrim di dunia nyata. Selain itu, terdapat
penggunaan bahasa yang agak kasar, namun tetap terkendali dalam konteks game.
5.
Danganronpa: Trigger Happy Havoc
Gambar 21.
Tampilan Awal Danganronpa: Trigger Happy Havoc
-
Rating Categories:
M (Mature)
-
Content Descriptors: Blood,
Intense Violence, Strong Language, Suggestive Themes
-
Platform:
PS Vita
-
Ulasan game:
Danganronpa:
Trigger Happy Havoc adalah game petualangan
berbasis teka-teki dan merupakan game pertama dari seri permainan Danganronpa. Game ini berasal dari novel
visual berjudul sama yang dipublikasikan oleh Spike Chunsoft. Danganronpa mengambil tempat di Hope’s
Peak Academy dimana pemain berperan sebagai seorang murid yang bersekolah di
sana. Sekolah ini menerapkan peraturan yang cukup mengerikan, yaitu hanya
pembunuh yang bisa lulus dari sekolah tersebut. Pemain sebagai tokoh utama harus
dapat melarikan diri dari cengkeraman robot beruang, yaitu Monokuma untuk bisa
keluar dari akademi tersebut. Terkadang, mereka harus menghadapi berbagai
kerangka yang berada di depannya. Untuk menjalankan misinya, pemain akan
menyelidiki berbagai kasus kriminal, mencari petunjuk, dan mewawancarai murid
pesaing.
Gambar 22.
Screenshot Wawancara Danganronpa: Trigger Happy Havoc
Gambar 23.
Screenshot Musuh Utama Danganronpa: Trigger Happy Havoc
-
Alasan game
masuk rating M:
Karena alur game ini yang berkaitan erat dengan
pembunuhan, maka akan terlihat beberapa adegan yang tidak pantas untuk dilihat
oleh anak di bawah umur. Tentunya darah akan banyak terlihat pada dan di
sekitar mayat yang telah terbunuh. Selain itu, tindakan kekerasan akan sering
terlihat dalam tingkatan lebih ekstrim, seperti terbunuh oleh pitching machine,
tertabrak truk, tertusuk duri, dan pisau. Selama jalannya permainan, akan
ditemukan dialog yang provokatif, seperti ”Like
I’d w-want to go anywhere with a dirty slut like you”, “It’s not some pervy ‘adult’ video or
anything”, dan “He…abused me…And
he…he took pictures.” Terdapat juga kata-kata kasar yang muncul, seperti “f**k”, “sh*t”, dan “a*shole”.
6.
Riana Rouge
Gambar 24. Cover
Game Riana Rouge
-
Rating Categories:
AO (Adult Only)
-
Content Descriptors: Realistic
Blood and Gore, Strong Sexual Content
-
Platform:
Macintosh, Windows PC
-
Ulasan game:
Riana Rouge merupakan game petualangan berbasis aksi yang
ditujukan untuk pemain berusia dewasa dan dipublikasikan oleh Black Dragon
Productions. Permainan ini menjadi salah satu dari sedikit game yang
mendapatkan rating AO sejauh ini. Pada game ini, pemain berperan sebagai Riana
yang dibintangi oleh salah satu Playboy
Playmate, yaitu Gillian Bonner. Dia merupakan seorang sekretaris yang
mengintai bosnya karena akan memperkosa rekan kerjanya. Setelah ketahuan oleh
bosnya, Riana pun dilempar ke luar jendela dan masuk ke dunia lain. Di sana,
Riana menjadi ksatria yang harus bisa menyelamatkan temannya (rekan kerja) dari
cengkeraman diktator iblis (bos Riana).
Gambar 25.
Screenshot Riana pada Riana Rouge
Gambar 28.
Screenshot Musuh pada Riana Rouge
-
Alasan game
masuk rating AO:
Rating AO merupakan salah satu rating yang paling
sedikit dikeluarkan oleh ESRB di antara semua game yang ada. Salah satu game
yang menerima rating tersebut adalah Riana Rouge. Faktor yang bisa dijadikan
alasan dimasukkannya game ini ke dalam rating AO adalah penampilan karakter
yang sangat realistis, bahkan terlihat seperti aslinya. Karena hal inilah,
segala perilaku yang muncul pada game juga terlihat nyata, termasuk darah dan organ
tubuh hasil mutilasi yang akan muncul setelah pertarungan melawan musuh. Selain
itu, perilaku seksual antara para tokoh juga ditampilkan secara jelas tanpa
adanya sensor. Dengan tema mengenai pemerkosaan, maka semakin menguatkan kesan
bahwa game ini hanya cocok untuk dimainkan oleh orang yang berumur 18 tahun ke
atas.
Sumber:
http://www.esrb.org
Sumber:
http://www.esrb.org
infonya sangat menambah pengetahuan
BalasHapusnomor operator axis