Gambar 1. Permainan tradisional di Indonesia |
Saat ini, sudah banyak game yang beredar di masyarakat luas,
khususnya bagi pengguna smartphone
ataupun PC. Evolusi teknologinya juga semakin pesat dan semakin cepat. Suatu game baru akan muncul tanpa harus
menunggu berbulan-bulan, cukup dalam hitungan menit, bahkan hingga hitungan
detik. Game yang terbit pun dibuat
oleh developer yang bervariasi, dari developer besar hingga developer independen.
Selain itu, terdapat berbagai genre yang bisa dipilih, seperti arcade, adventure, fighting,
First-Person Shooter (FPS), dan sebagainya.
Perkembangan game saat ini juga diikuti
dengan pertumbuhan jumlah gadget yang
beredar. Kini, orang-orang zaman sekarang lebih sering terlihat menunduk karena
asyik menggunakan smartphone-nya
ataupun fokus dengan laptopnya. Bahkan, sering juga ditemukan bahwa banyak anak
kecil yang memakai smartphone
walaupun mereka belum terlalu mengerti cara penggunaannya. Hal ini bisa
dibuktikan dari adanya beberapa anak kecil yang sudah memiliki akun Facebook
atau Twitter walaupun belum mencapai batasan umur yang diberikan.
Penggunaan sosial media ini tidak
hanya untuk update status ataupun men-tweet saja. Namun, ada yang membuat akun
sosial media khusus untuk memainkan game
yang dimiliki oleh web tersebut. Salah satu sosial media yang mengandalkan game sebagai salah satu fiturnya adalah
Facebook dengan Candy Crush Saga-nya. Selain melalui sosial media, anak-anak
juga sering memainkan game yang
terinstal ataupun yang di-download
dari toko aplikasi. Beberapa game
yang paling banyak di-download antara
lain Angry Birds, Flappy Bird, dan 2048.
Namun, di balik perkembangan game yang sudah semakin meresap masuk ke
dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat, terdapat suatu keprihatinan dan juga
kekhawatiran tersendiri, khususnya bagi orang tua yang sudah memiliki anak. Hal
ini disebabkan banyaknya anak pada saat ini yang lupa atau bahkan tidak
mengenali permainan tradisional yang sering dimainkan oleh orang Indonesia pada
zaman dahulu.
Bagi yang belum mengetahui,
sebenarnya banyak sekali permainan tradisional yang tersebar di seluruh daerah
di Indonesia. Setiap daerah pun memiliki permainan khasnya masing-masing.
Permainan seperti petak umpet, congklak, benteng, ular naga, egrang, balap
karung, ABCD 5 dasar, suit, galasin, gundu, lompat tali, bekel, hingga gasing
menjadi suatu kenangan tersendiri bagi orang dewasa yang pernah merasakan masa
kecil pada tahun 90-an ke bawah.
Namun, hal ini jarang dirasakan oleh
anak-anak pada era 2000-an hingga saat ini. Penawaran game yang begitu menggiurkan terlihat sangat menarik jika
dibandingkan dengan permainan tradisional yang dianggap ‘kampungan’ dan ‘norak’.
Padahal, kalau dilihat dari keseruannya, permainan tradisional jauh lebih
unggul dari game di smartphone. Interaksi dan candaan antar
teman menjadi suatu cerita tersendiri dibandingkan dengan hanya menatap terpaku
pada layar.
Lagipula, ada kemungkinan suatu game yang telah di-download pada smartphone
atau tablet PC mengandung konten-konten yang tidak pantas. Hal-hal seperti
pornografi, kekerasan, narkoba, minuman keras, perjudian, pencurian, dan
hal-hal negatif lainnya bisa saja muncul pada game yang di-download sang
anak tanpa sepengetahuan orang tuanya. Jika hal ini diabaikan, maka mentalitas
buruk akan terbentuk pada anak-anak sehingga menghasilkan generasi yang buruk pula.
Semua hal di atas tentu tidak akan ditemui pada permainan tradisional. Yang ada
hanyalah kebahagiaan yang sederhana dan persahabatan yang kuat.
Apabila hal ini terus dibiarkan
berlarut-larut, maka bukan tidak mungkin permainan tradisional yang ada saat
ini hanya akan menjadi cerita saja bagi anak dan cucu mereka. Padahal,
permainan seperti inilah yang dapat menjadi duta untuk mengenalkan Indonesia ke
mata dunia. Pada saat ini, sudah ada beberapa orang asing yang tertarik untuk
mempelajari permainan tradisional asli Indonesia. Tentunya kita sebagai warga negara
Indonesia seharusnya juga memiliki ketertarikan yang sama, bahkan melebihi orang
asing tersebut.
Agar permainan tradisional dapat
tetap lestari, sebenarnya bisa dilakukan dengan cara membuat game yang berbasis permainan
tradisional, seperti Congklak atau Catur Jawa. Namun, upaya itu dirasakan belum
cukup karena masih belum melestarikan permainannya secara fisik. Hal ini
dikarenakan salah satu komponen utama dari permainan tradisional adalah adanya
alat. Lagipula, tidak semua permainan tradisional bisa dimainkan juga di smartphone ataupun tablet PC, seperti
benteng, galasin, ular naga, dan sebagainya. Mau tidak mau, permainan tersebut
harus dimainkan secara langsung untuk merasakan kenikmatannya.
Oleh karena itu, cara paling efektif
untuk melestarikan permainan tradisional di Indonesia adalah dengan melakukan
sosialisasi untuk mengenalkannya pada masyarakat umum, khususnya untuk anak-anak
di TK. Tentunya semakin dini pengenalannya, maka semakin cepat pula tujuan baik
pelestarian permainan terus tersebar di mana-mana. Selain itu, terdapat
beberapa cara lain yang bisa digunakan, seperti:
- - Memperkenalkan permainannya
kembali pada anak. Hal ini bisa dilakukan dengan mengadakan lomba baik di
lingkungan sekolah maupun di lingkungan rumah.
- - Membangun
komunitas. Cara lain yang bisa dilakukan adalah dengan membangun komunitas di lingkungan
masyarakat. Saat ini, sudah ada beberapa komunitas yang turut melestarikan
permainan tradisional Indonesia.
- - Mengadakan workshop permainan tradisional. Upaya
ini dapat dilakukan untuk mengenalkan permainan tradisional pada masyarakat
secara umum, khususnya warga perkotaan.
- - Membuat
tulisan-tulisan yang berkaitan dengan permainan tradisional di blog. Selain
blog, siapapun dapat menyebarkan semangat permainan tradisional melalui sosial media
ataupun forum, seperti Kaskus dan Kompasiana.
Demikian penjelasan singkat saya mengenai dampak perkembangan teknologi game terhadap keberadaan permainan tradisional. Penulis berharap agar permainan tradisional di Indonesia dapat menjadi tuan rumah di negeri sendiri. Selain itu, penulis mengharapkan kebijakan dari kementerian terkait untuk ikut serta dalam upaya pelestarian permainan ini agar kebudayaan Indonesia terus harum di mata dunia tanpa adanya klaim dari negeri lain.
Referensi:
http://www.blogsukses.com/2013/04/pentingnya-melestarikan-kembali.html
menarik sekali untuk dibaca
BalasHapusaxis internet unlimited